Blog saya yang pertama, duniafahri.co.nr ternyata sudah memiliki viewer diatas 60.000. Blog ini memang sudah tua, sejak tahun 2008. Sering berganti versi, sebelum akhirnya saya membuat rumah baru di Jurnal Fahri. Blog itupun beralih menjadi “gudang tulisan” yang pernah termuat di media massa, terlebih media online.
Padahal, blog itu jarang sekali saya share, tapi kalau search nama saya “A Fahrizal Aziz” di Google, selalu muncul kadang nomor satu atau nomor dua, dan viewernya lumayan banyak. Bersaing ketat dengan akun Kompasiana saya. Memang jumlah viewernya lebih banyak di Kompasiana dibandingkan Blog itu. Tapi bedanya, Kompasiana adalah media komunitas yang pasti trafictnya ramai. Bahkan kadang tulisan-tulisannya di share oleh admin di akun media sosial yang liker or followernya ratusan ribu. Jadi maklum saja kalau di Kompasiana, tulisan bisa lebih terbaca.
Dulu, sebenarnya punya keinginan untuk memiliki blog premium dengan domain dan hosting berbayar. Kenapa? Biar lebih gimana gitu. Ternyata budgetnya lumayan. Selain itu mikir-mikir juga, Who Am I? Artinya, punya website memang belum jadi kebutuhan urgen layaknya selebritis, public figure, atau famous writer gitu lah. Jadi, tetap menggunakan blog yang serba gratis.. tis.
Tapi belakangan, saya baru tahu kalau kita bisa beli domain saja, hosting-template dan tetek bengeknya dompleng gratisan di Blog. Bisa Blogger bisa Wordpress, tapi kebanyakan Wordpress. Harganya pun terbilang murah, per tahunnya berkiran antara 55 rb – 400rb. Tergantung jenis domainnya. Tapi kelemahannya, kalau pengunjung blog sedang ramai, biasanya aksesnya sulit. Itulah kelemahan blog gratisan. hehe
Jadi anda bayangkan media online mainstream seperti detik.com, Kompas, Republika, JPNN, dll itu, yang setiap jamnya bisa dikunjungi ratusan ribu orang. Biaya perawatannya pasti mahal sekali, berbanding lurus dengan mahalnya kalau kita mau pasang iklan di media-media online itu.
Tapi bagi saya blog memang memberikan pengalaman tersendiri. Kalau dulu, sebelum media sosial ramai seperti sekarang ini, blog kurang memiliki greget karena minim pembaca. Sekarang, kita bisa share ke media sosial kita untuk menjaring pembaca. Itulah salah satu fungsi media sosial sekarang ini.
Di era sekarang, menjadi Penulis bisa melalui banyak jalan. Yang konventional, nerbitin buku atau kirim ke media cetak. Tapi bisa juga sebagai Blogger, lebih tepatnya Writer-Blogger. Karena spesifikasi Blogger itu beda-beda. Nggak semua Blogger itu nulis. Ada yang sebagai desain-blogger, blogger-review, blogger-photography, blogger-traveler, dll.
Sementara Blogger yang nulis biasanya disebut writer-blogger atau Jurnalis-blogger. Menjadi blogger tentu tidak sekedar hobi yang hanya menghabiskan duit, kalau bisa lebih kreatif, bisa juga menjadi side jobs yang menarik. Seperti Blogger-Traveler misalkan, mereka dibayar untuk jalan-jalan. Atau yang paling gampang, memang menautkan Blog dengan Google Adsense. Jika telaten dan punya konsep yang bagus, pendapatan per bulannya setara dengan UMR Kota Blitar, bahkan bisa berkali lipat.
Yang penting telaten dulu. Kalau saya, main-main blog hanya sekedar share ide. Sempat punya keinginan untuk menjadi Profesional Blog, tapi entah kapan. Selamat berkarya, terima kasih sudah membaca catatan ini. []
9 November 2015
A Fahrizal Aziz
No comments:
Post a Comment