“Kukagumi kelemahanmu, kucintai semua kekuranganmu. Itu, bagiku indah. Kau yang tak sempurna...”
-Tak Sempurna, Bondan Prakoso & Fade2Black
Penggalan lirik di atas adalah sebuah tembang dari grup musik yang beranggotakan empat orang, yakni Bondan Prakoso, Tito Budidwinanto, Danial Rajab Fahreza, dan Ardaninggar Nazir. Beberapa lagu mereka sempat menjadi hits, diantaranya Keroncong Protol, Ekspresikan, Bunga, Ya Sudahlah, Kita Selamanya, juga Not With Me.
Dua tahun lalu, mereka terlibat dalam penulisan sebuah novel bersama penulis Fahd Pahdepie. Novel yang bersampul merah tua dengan gambar seragam SMA berhias bercak darah dan noda ini mengisahkan tentang liku hidup yang tak sempurna. Keluarga tak sempurna, sekolah tak sempurna, persahabatan tak sempurna, hati-hati yang tak sempurna.
Tujuh remaja dalam novel ini, Rama, Goris, Tanri, Bram, Eko, Firman, Heru, dan Andri, menjalani masa putih abu-abu mereka di tengah semua ketidaksempurnaan itu. Mereka masuk dalam pasukan khusus sekolah untuk tawuran melawan sebuah sekolah lain yang telah tertanam dalam otak mereka sebagai musuh bebuyutan. Sebab permusuhannya apa, mereka
pun tak mengerti. Hanya bermodalkan doktrin itulah, mereka akhirnya berperang, dengan satu alasan klise, meneruskan tradisi.
Tawuran inilah yang membawa mereka pada banyak perubahan besar. Mulai dari Andri yang harus kehilangan nyawa, Firman yang harus menghabiskan sisa masa SMAnya di penjara, Bram yang dihadiahi drop out dari sekolah, Eko, Goris, Tanri, dan Heru yang mendapat skorsing, hingga Rama yang harus merelakan sebelah kakinya diamputasi.
Bondan, Fade2Black, dan Fahd Pahdepie |
Tapi, tak pernah ada musibah yang tak berhikmah. Khususnya untuk Rama, sang tokoh utama dalam novel ini. Kehilangan satu kaki malah membawanya bertemu kembali dengan sang ayah yang telah lama berpisah dengan ibunya. Kehilangan satu kaki juga membawanya lebih dekat pada Bunga, gadis yang diam-diam dicintainya sejak lama. Tak ketinggalan, persahabatannya juga ikut mengerat. Dan yang terpenting, kehilangan satu kaki berhasil menyadarkannya bahwa tawuran itu tetap berakhir pada satu: kesengsaraan.
Bagi saya, novel karya Fahd Pahdepie yang dikolaborasikan dengan lirik-lirik lagu Bondan & Fade2Black ini mengusung tema berbeda diantara sekian banyak novel remaja bertema cinta lainnya. Novel ini pun bicara tentang cinta, namun cinta yang dimaknai dengan cara berbeda. Cinta sekolah, cinta keluarga, cinta sahabat, juga cinta pada lawan jenis, ditorehkan dengan apik dalam porsi yang pas, sehingga terkesan saling melengkapi.
Satu hal penting lainnya, novel ini juga mengulas dunia pendidikan yang banyak dicoreng-morengi ketidakjujuran. Novel ini setidaknya berusaha menyadarkan kita, bahwa masih banyak yang harus kita benahi dalam sistem pendidikan di negara ini. Juga, mengajarkan kita agar tetap tak lelah berharap untuk survive dan menjalani hidup yang lebih baik di tengah segala yang tak sempurna.
Singkat kata, Tak Sempurna adalah wujud karya yang mengkolaborasikan sastra dan musik dengan sempurna. (*)
No comments:
Post a Comment