Akhir -akhir ini, saya mulai suka akan hal kepenulisan semenjak bergabung di salah satu komunitas penulis. Pada kesempatan ini saya mencoba membuat tulisan, mengenai sesuatu hal yang menyebabkan sebuah rencana pernikahan hancur. Kepercayaan ini masih kental pada orang - orang jawa. Budaya (kultur) apa yang bisa menyebabkan hal itu? Untuk mengetahui hal itu, saya mencoba menanyakan hal itu kepada orang tua saya. Kata orang tua hal itu karena ada istilah ngalor - ngulon (utara - barat), penjelasan dari orang tua saya sebagai berikut.
Jika salah satu calon diantara utara-barat/barat laut, beliau juga menjelaskan jika salah satu calon dari posisi rumah keutara lalu belok ke barat untuk pasangannya, atau pun sebaliknya. Aneh bukan itu kan cuma posisi rumah, masak jadi sebuah penghalang rencana pernikahan?
Dan sampai sekarang pun masih banyak orang- orang Jawa yang masih mempercayai kultur itu. Hal itu katanya kepercayaan turun temurun, dan hal itu hanya ada di tanah Jawa saja. Orang tua saya pun melanjutkan bicaranya, arah tersebut seperti posisi orang mati dikuburkan.
Ngulon (barat) adalah arah wajah orang meninggal, wihhh seremm ya.... Mau mencoba? Hal tersebut kata beliau jika dilanggar menyebabkan rumah tangganya hancur. Lalu dari pandangan agama bagaimana? Sudah jelas hal itu dilarang, hal tersebut termasuk musyrik. Sebelum orang tua saya pergi entah kemana, beliau berpesan berdoalah kepada Allah supaya setiap langkah dilindungi Allah dan ajaran agama yang satu-satunya sebagai pedoman hidup.
No comments:
Post a Comment