Oleh : Fitriara
Episode hidup sedang pada tahap memainkan emosi
Kepergian yang tak diingini
Lamunan tawa tempo hari
Rasa bersalah sebab egois mengikis diri
Seiring hujan yang tunduk pada bumi
Bulir-bulir kecil saling berlomba memenangkan hati yang dilanda sepi
Berdebat perihal siapa yang menguasai hati
Jika bersama mampu membuat bisu semesta yang bising
Sendiri pun mampu menyuarakan sepi yang nyaring
Sebab satu titik yang patut diperjuangkan itu tak lagi ada; kau
Setahun belakangan mungkin aku adalah wanita yang dengan mudah lupa
Perihal rasa getir yang sering hadir
Duka yang tak lagi ramah
Pun air mata yang jatuh tak terelakkan
Mereka ibarat loper koran di pinggir jalan yang hadirnya tak lagi ku pedulikan
Berlalu dengan mudah seiring lampu lalu lintas berganti warna
Setahun kedepan aku akan mengingatkan diri sendiri perihal nyeri yang kupelihara setiap hari
Bahwa aku adalah wanita dungu yang kerap lupa bahwa melupa adalah bagian dari penyiksaan diri yang membuatku kehilangan satu hal yang berharga; diri sendiri
Setahun terlampau lama 9.19
No comments:
Post a Comment