Oleh : Ryan Adin Pratama
Jangan pernah salahkan aku untuk terus bersama mentari.
Hangatnya mampu meneduhkan setiap hati.
Jangan pernah ada api.
Hingga aku terganti sepi.
Inilah desa kecilku.
Yang selalu hijau terindu.
Yang selalu hangat dalam kalbu.
Tiada canda tawa dari mulut-mulut palsu.
Aku pernah berjanji pada mentari desa.
Jikalau aku menjauh aku akan kembali untuknya.
Menceritakan perjalanan dari hinggar binggarnya kota.
Memang tak ada yang mampu mengalahkan sederhananya.
Aku mencoba menitipkan rindu lewat surat.
Surat rindu yang selalu kupegang erat.
Namun ternyata desaku tak membaca apa yang tersurat.
Namun dia membutuhkanku untuk mendekat.
30.04.16 (Dipojok hingar bingar Kota Surabaya)
Surat Rindu untuk Desa
Bagikan
Tags
# Puisi
# Ryan Adin Pratama
Share This
About Adinda RD Kinasih
Ryan Adin Pratama
Labels:
Puisi,
Ryan Adin Pratama
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment