Saya merasa tidak yakin bisakah badan ini diajak kompromi untuk menghadiri rutinan FLP siang ini. Rasa lelah yang masih tersisa karena tugas-tugas kedinasan yang silih berganti. Alhamdulillah semua telah terselesaikan satu persatu.
Saya harus hadir, itulah tekadku. Bukan karena saya bertugas sebagai MC, namun karena kerinduan kepada semua rekan dan manfaat majelis ini, tidak ingin saya lewatkan sedikitpun.
***
Rasa bersalah mengiringi langkah kaki memasuki ruang pertemuan. Tidak seharusnya saya datang terlambat. Di sana sudah ada Mbak Rossy; Mbak Alfa, Mbak Faridha; Duo Ana dan Non Fitria. Ah…tidak begitu terlambat, pikirku. Waktu menunjukkan 13.40.
Setelah berbincang sekilas sambil menunggu kedatangan teman yang lain, akhirnya rutinan saya buka pada jam 02.10. Mbak Adinda yang bertugas untuk menyampaikan kultum belum datang, sehingga aku atur acara fleksibel saja.
***
Kesempatan pertama saya berikan kepada Mbak Rossy selaku ketua FLP Blitar untuk menyampaikan sekilas info tenang FLP. Beliau mereview hasil rutinan minggu lalu tentang persiapan Launching Antologi Puisi; dan juga kegiatan-kegiatan dalam memperingati Hari Santri dan Bulan Bahasa.
Di tengah-tengah tanya jawab lepas tentang persiapan-persiapan kegiatan, Mas Radit dan Mbak Dinda datang disusul dengan Mas Fahri.
Selanjutnya, kultum disampaikan oleh Mbak Dinda, yang menceritakan kesibukannya ang luar biasa dalam menyambut Ayahandanya sepulang menunaikan ibadah haji, namun dia masih bisa dan harus tetap bisa berkarya. Di akhir kultumnya dia berpesan, "Apapun; kapanpun dan bagaimanapun sibuknya kita, hendaknya tidak berhenti untuk berkarya.”
***
Usai kultum, dilanjutkan dengan agenda eksekusi puisi untuk antologi sesi tiga. Mbak Alfa telah mempersiapkan lembaran-lembaran panjang, yang berisi masukan dan catatan kecil pada setiap karya. Kami mendiskusikan satu persatu. Termasuk karya Oma lho….
Bagaimanapun isi catatan Mbak Alfa sungguh membangun semangat kami untuk menyempurnakan karya kami demi keindahan dan manfaat Antologi Puisi kami.
Diskusi penyempurnaan puisi berlangsung santai. Bagi teman yang tidak hadir hari ini, Mbak Alfa mengirimkan surat saktinya melalui WA jalur pribadi.
***
Di penghujung acara mas Fahri menyumbangkan saran untuk mengevaluasi kegiatan-kegiatan FLP baik intern maupun ekstern, juga mengadakan reaktifasi keanggotaan FLP, untuk menyegarkan semangat FLP. Hal ini masih menjadi pertimbangan ketua dan seluruh pengurus dan akan dimasukkan pada agenda rutinan mendatang.
Rutinan ditutup pukul empat sore, dengan pesan mendalam dari Mbak Alfa untuk semua anggota yang telah siap berpartisipasi dalam penulisan Antologi puisi segera menyelesaikan dan mengirimkan tugasnya.
Terima kasih untuk semua dan mohon maaf akan segala khilaf, sungguh saya merasa bersyukur berada di antara teman-teman yang hebat.[]
Salam Berbakti, Berkarya, Berarti.
Minggu,17 Sepember 2017
Oma Merry
No comments:
Post a Comment