Oleh : Adinda RD Kinasih
"...kita tak akan pernah bertemu:
aku dalam dirimu
tiadakah pilihan
kecuali di situ?
kau terpencil dalam diriku."
-Penggalan puisi Sapardi Djoko Damono, Tiga Sajak Kecil
***
Ahad sore kemarin, selepas ujian akhir yang melelahkan, saya berkesempatan menuntaskan rasa penasaran akan gedung bioskop yang belum lama dibuka di mal Dinoyo City, Kota Malang.
Ternyata bioskop Movimax ini aksesnya lebih mudah. Hanya tinggal parkir di atas saja, dan langsung bisa masuk ke gedung bioskop.
***
Saya memutuskan nonton film Hujan Bulan Juni, yang diadaptasi dari novel Sapardi Djoko Damono itu. Di sini, tokoh Sarwono diperankan Adipati Dolken, dan tokoh Pingkan diperankan Velove Vexia.
Karakter Sarwono dalam film ini cukup unik menurut saya. Lelaki Jawa tulen, dosen UI, Muslim yang taat, dengan rambut agak gondrong, dan penampilan yang agak "jadul". Dia pendiam dan sabar, pun piawai menulis puisi.
Sementara Pingkan, adalah gadis Manado-Jawa yang juga menjadi dosen di UI. Sosok cantik dan ramah yang mencintai Sarwono dan puisi-puisinya.
***
Sebenarnya, konflik dalam film ini cukup sederhana. Menceritakan kegigihan Sarwono mempertahankan Pingkan yang juga sedang didekati oleh dua lelaki, yakni Katsuo dari Jepang, dan Benny, sepupunya dari Manado yang diperankan Baim Wong.
Keluarga Benny kurang setuju dengan Sarwono karena ia orang Jawa dan berbeda agama dengan Pingkan. Padahal, ibunda Pingkan sendiri merestui hubungannya dengan Sarwono. Terlebih, keluarga besar Benny juga menjodohkan mereka berdua.
Kegalauan Sarwono bertambah saat Pingkan ditugaskan ke Jepang selama dua tahun untuk mengajar. Di sana, ia akan mengajar bersama Katsuo. Sarwono cemas Pingkan akan berpaling darinya.
***
Di sisi lain, Pingkan terus mendorong Sarwono untuk mengirimkan puisi-puisinya ke koran. Namun, Sarwono tak pernah mau karena ia merasa puisinya hanya cukup dibaca olehnya dan Pingkan saja.
Setahun kemudian, Pingkan pulang ke Indonesia untuk sementara. Niatnya yang semula ingin memberi kejutan untuk Sarwono, malah berbalik. Justru dialah yang mendapat "kejutan" dari Sarwono.
***
Meski alur dan ending film ini agak berbeda dengan novelnya, namun, Sapardi mengatakan bahwa film ini berhasil. Bahkan, beliau kini sedang menuliskan lanjutan novel Hujan Bulan Juni.
Film ini menjadi lebih menarik karena ada unsur lintas budaya dan komedi di dalamnya. Ditambah, akting apik para aktor dan aktris senior seperti Jajang C. Noer, Surya Saputra, dan Ira Wibowo. Bahkan, Sapardi Djoko Damono pun ikut ambil peran sebagai ayah Sarwono.
Beberapa puisi Sapardi teralunkan dalam film ini, termasuk Aku Ingin. Lagu Hujan Bulan Juni yang dibawakan Ghaitsa Kenang sebagai soundtrack film ini pun berhasil membawa penonton semakin hanyut dalam kisahnya.
Dan bagi saya pribadi, film ini membuat saya semakin jatuh cinta dengan puisi.[]
6 Nopember 2017
No comments:
Post a Comment