Mendung berselimutkan
semilir angin, suara jangkrik dan burung hantu tampak bersenandung merdu dengan
irama bersautan, langit terlihat gelap gulita tanpa bintang dan bulan.
Didalalam rumah kecil
dan sederhana itu terdapat anak remaja yang gemar membaca buku di atas kursi
kayu.
Nama anak remaja itu
‘’Rena Anandita’’, keluarga dan kawan – kawannya biasa dengan memanggilnya
‘’Ren’’.
Umurnya 14 tahun dan
saat ini dia belajar di sekolah menengah pertama kelas delapan tidak jauh dari
rumahnya SMPN 3 Blitar.
Ren berasal dari
keluarga mampu, sehari – hari ayahnya bekerja menjadi guru dan ibunya berjualan
di pasar.
‘’Tin... tin... tin...’’
suara klakson bunyi samping rumahku.
‘’Agh...menggu saja’’
pikirku.
‘’Siapa sih tengah
malam kayak gini klakson-klakson, mengganggu orang tidur saja. ‘’
‘’Krek’’ terdengar ada
yang membuka pintu rumahku.
Ku tarik selimut dan
kututup telingaku dengan bantal.
Pagi itu aku melakukan
aktifitas seperti biasa, Ayah nampak membersihkan halaman depan dan ibu memasak
di dapur. Selesai mandi aku pun segera memakai seragamku dan sarapan. Saat
berjalan menujumeja makan terlihat seorang anak remaja seusiaku duduk disana
dan dengan memakai seragam.
‘’Siapa itu ya?’’ gumam
dalam hati.
Perlahan aku medekat
sambil berjalan dengan langkah pelan. Tiba-tiba Ayah mengagetkanku dengan
memanggilku. Sontak aku teriak, ibu dan anak remaja itu langsung melihatku.
‘’Ayah... kenapa Ren
dikagetkan sih!!’’
‘’Kamu sedang ngapain?
‘’ Cakap Ayah.
‘’Lagi jalan, mau
sarapan.’’ Jawabku.
Kenapa mengendap-
endap?’’ tanya Ayah.
Tidak apa- apa Ayah,
Cuma sedikit penasaran dengan anak yang duduk di meja makan itu siapa?’’ jawab
Ren.
Owh... itu Mira,
saudara kita dari Bandung.’’ Jawab Ayah.
Mira?? Anak paman
Reno?’’
Iya’’ jawab ayah.
Bergegas Ren ke meja
makan, dan salaman dengan Mira. Ren juga tak sabar ingin mengajak jalan – jalan
Mira melihat – lihat keindahan kota Blitar.
‘’Mira, nanti siang
sepulang sekolah kita jalan- jalan ya...’’
‘’Ok, aku siap’’ Kata
Mira.
‘’Mira juga akan
sekolah bersamamu.’’ Sahut Ayah.
‘’Benarkah? Ren punya
teman baru berarti. Kapan Mira daftar ke sekolah Ren, Ayah?’’
‘’Hari ini. (jawab ayah
untuk Ren) Mira sudah siap?’’ Tanya Ayah ke Mira.
‘’Sudah Om’’ Jawab
Mira.
Selesai sarapan Ayah
Ren mengantar Ren dan Mira ke sekolahan.
Sesampai di sekolah
Mira tampak senyum dan menganggukkan kepala saat melihat ke arah Tugu Pahlawan
yang terletak di depan sekolahan.
Kejadian pertama yang
membuat bingung Ren.
Setelah menemani Ayah
dan Mira, Ren pun bergegas menuju ruang kelas untuk menaruh tas. Tiba – tiba
ada lelaki paruh baya memakai baju kompeni ( baju tentara Belanda) yang
berjalan ke arah gudang. Ren hanya tertengun.
‘’Memang ada acara
pawai’’ ucap dalam hati Ren
Kejadian kedua Ren
selama sekolah di SMPN 3 Blitar itu. Ren masih belum begitu paham, dengan apa
yang dia lihat.
‘’Ren, dicari Ayahmu di
ruang guru.’’ Kata teman sekelasnya.
‘’Iya’’ jawab Ren.
Ren berjalan menuju
ruang guru. Ayah dan Mira sudah menunggu di depan ruang guru.
‘’Kalau main bersama
teman ajak Mira juga ya..’’ pesan Ayah
‘’iya yah’’Jawab Ren.
Ayah pun segera pergi
kerja. Tiba- tiba Mira bertanya kepadaku.
‘’Ren, disini apakah
memang ada guru yang suka memakai baju ala – ala noni- noni Belanda?’’ Tanya
mira.
Terkejut, aku mendengar
perkataan Mira.
‘’Mir ayo ku antar ke
kelasmu.’’ Ren mengalihkan pembicaraan.
‘’Eh... iya, ayo.’’
Jawab Mira.
Ren dan Mira belajar
dengan rajin. Sepulang sekolah Ren menghampiri Mira di kelasnya, terdengar
suara ‘’hei’’.
Ren melihat kanan dan
kiri tidak ada satu pun temannya yang memanggil. Ren sedikit merinding, dia
berjalan dengan langkah cepat. Saat dia
melewati kamar mandi Ren mendengar suara air mengalir tapi saat Ren masuk dan
melihat tidak ada air yang mengalir. Ren bergegas menuju kelas Mira. Dengan
perasaan yang sedikit takut dan gemetar Ren berdo’a kepada Tuhan semoga
dilindungi dari segala macam bahaya.
Ren terengah- engah
sampai di kelas Mira.
‘’kenapa kamu
Ren?’’tanya Mira.
‘’em... em... em... gak
papa, ayo pulang’’ jawab Ren.
Mereka berjalan menuju
gerbang sekolah dan saat diluar gerbang dan melihat Monumen Peta Mira melihat
sorang noni- noni belanda sedang memperhatikan kami berdua. Noni – noni Belanda
itu melihat dengan mata yang tajam dan sambil tersenyum. Mira pun membalas senyuman
noni – noni Belanda itu.
Ren hanya diam, dan
mengajak Mira segera pulang.
Sesampai di rumah Ren
dan Mira saling bercerita tentang kejadian aneh yang ada di sekolah hari ini.
Konon kata salah satu
guru yang ada di sekolah itu, memang mekera sering memperlihatkan diri saat ada
guru baru atau murid baru. Mereka tidak menakuti tetapi mereka hanya
memperkenalkan diri.
Lulu_Kamalia
No comments:
Post a Comment