Puisi ini dibacakan juga di youtube oleh Jon Blitar.
Silahkan klik,
https://youtu.be/iQjnnDWIG-8
PESERTA NO 019
Memoar Kereta
Kau tahu
Sabab bersandar di pelataran rumah ibu
Semakin aku tersadar perihal sedu-sedan kehilangan
Kehilangan yang beringsut merajah di sekujur badan
Sebagaimana jamur di musim penghujan
Yang merimbun menumbuk kenangan
Tak lagi kutemui hingar-bingar perayaan dikandung badan;
Lambaian tangan melepas kepergian
Lenguh getir pengemis menjajakan kemiskinan
Lengking sumbang pedagang mempertaruhkan harapan
Ataupun keberanian gerumbul pencopet menantang kematian
Barangkali telah datang suatu hari
Di mana hanya terdengar derap langkah barisan sepi
Yang tengah terhuyung-huyung menapaki
Tangga bordes di belakang kemudi
Tanpa sempat mereka ketahui;
Sekelumit lakon romansa itu perlahan-lahan telah mati
Dihabisi rentetan peluru aturan yang tak cukup manusiawi
Di pelataran rumah ibu aku kembali tergugu
Berharap dapat merambati dinding waktu
Dan bergegas mendobrak pintu masa lalu
Untuk bertemu dengan para penemu
O, William Murdock
O, George Stephenson
Kepada kalian aku hendak mengadu
Wahyu
Probolinggo, 2020
No comments:
Post a Comment