Rindu itu sesederhana membuka galeri poto, mendadak kenangan akan bermunculan, menggoda ingatan yang telah lama ditimbun kesibukan. Begitulah ketika saya tak sengaja membuka galeri poto di ponsel, teringat beberapa tahun lalu saat poto bersama mengenakan baju serba hitam, dan jilbab pink bagi perempuan.
Rindu itu sesederhana mengulang ingatan di akhir tahun 2017. Launching buku telah disiapkan jauh-jauh hari, bahkan persiapan harus dimatangkan seutuhnya. Namun keanehan muncul ketika rasa sakit menyerbu tubuh, akibatnya rindu itu seperti mengingat kenangan-kenangan pahit dan manis saling bergantian. Keanehan hanya terjadi saat selepas acara tiba-tiba rasa sakit dan beban berat terlepas begitu saja, padahal gejala itu mirip tipes jadi bukankah rasa sakit itu tumbuh karena beban yang terdiam dalam pikiran. Entah.
Hari-hari itu tak bisa membantu, hanya duduk manis di sudut ruang saat yang lain sedang menyelesaikan pohon puisi. Kesibukan mulai beradu satu minggu sebelum acara, dan rasa sakit masih betah menghuni tubuh. Sambil melihat teman-teman yang sibuk, saya hanya pura-pura sibuk menatap mereka sambil menghitung sampai berapa lama rasa sakit itu betah menghuni.
"Pulang saja! Kamu sakit loh."
Teman menyuruh pulang dan saya hanya bergeming. Sudahlah, rasa sakit bukankah harus diakrabi dan dinikmati agar kita tahu betapa kesehatan adalah kenikmatan yang tak bisa terganti.
Rindu itu sesederhana menjebak ingatan masuk ke ruang-ruang paling kenangan. Sesederhana baju hitam serempak dikenakan lalu poto menandai kebersamaan.
***
19 April 2029
No comments:
Post a Comment