Miza Rahmatika A.
Senja pelan berarak
Langit kian berjarak
Tuhan berkata, saatnya berganti hari
Dan waktu membiarkan kita seorang diri
Ternyata bukan jarak dan rentang waktu
Tapi nafas yang menjadikan seseorang ditakdirkan menjadi apa, berlaku apa dan untuk siapa
Kubuka kado darimu
Secarik kertas bertuliskan
"sepotong senja dan selamat ulang tahun"
Ada sinar kemerahan di situ
Siapa yang bisa mencuri senja, melubangi langit dan membiarkan orang orang bertanya
Kemana,
Sepotong senja itu
Saat terakhir engkau berbalik arah
Kau hanya tersenyum sederhana
Entah mengapa aku tak bisa mengartikannya
Memang bukan soal jarak dan rentang waktu, kita tak senafas.
Katamu
Langit tetap berlubang
Sepotong senja ada di meja riasku
Ingin rasanya kurajut kembali senja dan langit itu
Namun siapa yang bahagia,
Seperti bunga apakah dia akan meminta kembali madu yang telah dibawa kupu kupu?
Blitar, 27 April 2020
No comments:
Post a Comment