Buku dan kopi jadi perpaduan menarik. Keduanya sering disandingkan sebagai simbol kebijaksanaan hidup. Kopi sebagai minuman yang memiliki banyak filosofi, disandingkan dengan buku sebagai ruang pengetahuan.
Maka tak sedikit kafe atau warung kopi didesain layaknya perpustakaan. Ada suatu wibawa tersendiri ketika duduk di antara rak atau tumpukan buku sembari menyesap kopi.
Ada suatu kesan intelek ketika dalam sebuah foto, terpampang beragam koleksi buku dan secangkir kopi di atas meja. Para pengusaha pun menangkap momentum itu dengan membuat kafe/tempat nongkrong bernuansa perpustakaan.
Di beberapa kota, kafe dengan konsep perpustakaan lumayan diminati. Jika selama ini kafe retro dengan properti vintage jadi andalan, kini buku-buku jadi properti alternatif yang bisa disuguhkan.
Blitar salah satu daerah di Jawa Timur yang geliat literasinya cukup progresif. Komunitas literasi berbasis kepenulisan, lapak buku hingga taman baca juga mulai tumbuh.
Kafe-kafe juga secara besar-besaran bermunculan, bahkan pada beberapa jarak yang tak begitu berjauhan. Kafe dengan desain menarik dan instagramable. Sebagian lagi kafe jaringan yang umum kita temui juga di kota-kota besar.
Namun kafe bernuansa perpustakaan belum ada. Jangankan 3, satu aja masih belum kita temui. Karena itu tulisan ini belum bisa saya lanjutkan, menanti para pemilik modal atau pemilik kafe yang saat ini beroperasi, agar menyediakan rak perpustakaan di beberapa sudutnya.
Agar pengunjung tidak hanya tahu jenis dan varian kopi, tetapi juga buku-buku yang dihasilkan para penulis. Terutama buku-buku sejarah agar bangsa kita semakin berwawasan.
No comments:
Post a Comment