Oleh: Miza Rahmatika
Menghirup harum secangkir teh di subuh hari
Menghirup pelan aroma kenangan bersamamu
Detik demi detik yang kulalui membuat detak di jantungku ini berdetak tak menentu
Aku tak tahu apakah kau merasakan getaran yang kuisyaratkan
Ataukah bergeming karena angin tak menyampaikan isyarat yang kukirimkan
Lewat desauan nya yang sepoi basah oleh gerimis
Dalam tiap seduhan teh yang kusisip di di subuh hari
Akankah hari ini kita ditakdirkan untuk bertemu dalam setiap ketidakmungkinan
Dan aku menghitung setiap kesempatan ku membersamaimu
Bagaikan menggenggam udara.
Pun, cinta terkadang tak perlu tampak bukan?
Membiarkan nya terpendam dalam tiap doa doa malam
Pun, aku tak mengikatmu dalam tiap pintaku
Biarkan Tuhan menakdirkan yang terbaik menurutNya
Biarkan ku hanya memintakan keselamatan dan kebahagiaanmu meski tak bersamaku
Blitar, 27 Januari 2021
Sumber Gambar:
https://www.google.com/imgres?imgurl=https%3A%2F%2Fassets-a1.kompasiana.com%2Fitems%2Falbum%2F2017%2F12%2F19%2Fteh-untuk-buka-puasa-5a38bf4bcf01b4501c338b12.jpg&imgrefurl=https%3A%2F%2Fwww.kompasiana.com%2Fbalggysmae%2F5a38bf6ebde57555b547d922%2Fsecangkir-teh-panas-mampu-menurunkan-glaukoma&tbnid=EEg3kP6lEKbI2M&vet=1&docid=cZc_0VM_4DD8SM&w=700&h=391&source=sh%2Fx%2Fim
No comments:
Post a Comment