: Untuk pera pejuang dan penyintas Covid 19
Betapa tiba-tiba pendulum waktu itu berdetak sangat cepat
suara lonceng kematian semakin terasa dekat
dalam tubuh bisu yang tak bisa bernafas
hanya doa sempat terlintas
semoga ini berakhir indah
betapa melewati malam demi malam dengan berharap
esok pagi akan membuka mata dan melihat jendela
merasakan hangat mentari dan sepoi angin
atau gerimis yang ritmis
Ada banyak yang gugur di medan laga
perjuangan pun tak mudah
tapi percayalah keguguran bukan berarti kekalahan
Pun Tuhan sangat menyayangi umatNya
Sebab itu Ia ingin bertemu dalam wajah insaniahmu
Pun yang tetap bertahan
adalah sisi sejarah yang aan berkata pada dunia
bahwa perjuangan antara hidup dan mati adalah
bagaikan kapas yang terbang
saat ini kau hidup
esok mungkin kau telah tiada
Percaya,
dan jangan memintakan kematian
karena harapan adalah nyawa
adalah kesempatan yang diberikan Tuhan untuk tetap hidup bertahan
Saat langit yang hablur dan bulan separuh menjadi sepenuhnya
Kita ucap syukur dengan cinta sederhana
No comments:
Post a Comment