Karena Cinta
Gembul
mengelus bulu kambingnya yang lebat dan mengkilat. Karena tak
ditemukan kutu di sela-sela bulunya sehingga terlihat bersih dan sehat. Kotoran
pun tak pernah bersarang di telinga dan mulutnya. Dua minggu
sekali Gembul rajin memandikan. Telah enam belas bulan kambing itu
dalam rawatannya. Cintanya seperti kepada sanak keluarganya.
Mencintai
hewan piaraan akan menumbuhkan perilaku yang didasari dengan keikhlasan. Gembul
ikhlas memberikan hak-hak kambingnya. Hak makan, minum, mandi, dan perhatian
dipenuhinya. Setiap mendengar suara mengembik, dia segera menengoknya karena
takut terjadi apa-apa dengan kambingnya. Pada musim dingin, selalu
diajaknya berjemur di lapangan sambil bermain bola. Bahkan ketika
memandikannya, tak lagi menggunakan air dingin dari slang plastik,
tetapi menggunakan air hangat dengan cara diguyurkan ke seluruh badan dengan
menggunakan gayung.
Hari
ini adalah hari Raya Kurban. Sebagai umat muslim adalah suatu kewajiban jika
sudah mampu menjalankan. Keluarga Gembul tergolong mampu memenuhi kewajiban
itu. Kambingnya akan dijadikan hewan kurban. Bagaimana perasaan Gembul akan
kehilangan buah hatinya yang sudah sekian lama bercengkerama dengannya. Dipandanginya
mata kambing itu seperti mengembun. Embun itu menimbulkan aliran listrik pada
mata gembul. Namun, pengorbanan yang bernilai tinggi adalah pengorbanan dengan
rasa cinta dan ikhlas. Karena cintanya Gembul menuntun kambingnya ke masjid.
“Allahu Akbar, Allahu Akbar, Allahu Akbar Walillahil hamd.” Air mata Gembul
meleleh beriringan dengan senyumnya.
No comments:
Post a Comment